Sejumlah capaian perekonomian Indonesia yang cukup baik di tahun
2011 bisa terganggu oleh gejolak politik di tahun 2012. Kondisi politik
yang memanas lebih cepat menjelang pemilu 2014 akan mengalihkan
menteri-menteri dari kewajiban mereka dari kepentingan partai politik.
Pertumbuhan ekonomi di tahu 2012 akan di dukung oleh predikat investment grade yang
di berikan Fitch Ratings bulan lalu. Sealain itu, Undang-Undang (UU)
tentang Pengadaan Lahan dan inflasi yang sangat mungkin bisa di
pertahankan di level rendah, ikut nyokong. Namun, situasi politik yang
buruk bisa menggoyahkan manfaat ketiganya.
Inilah kesalahan SBY (Presidan Susilo Bambang Yudhoyono) memberikan
pos menteri penting kepada orang partai. Ketika jadwal pemilu kian
dekat, sulit di harapkan mereka fokus pada tugasnya. Mulai memanasnya
suhu politik di tahun 2012 seperti yang diprediksi Presiden sebagai
diluar perkiraan. Ia mengira itu baru terjadi menjelang pemilu, yakni
pada 2013 yang ternyata lebih cepat. Gejolak sosial dan politik
berdampak buruk pada perekonomian. Investasi bisnis akan terganggu.
Kalau ada pemanasan politik seperti yang terjadi di Thailand bakal
mengganggu stabilitas ekonomi. Terutama pasar keuangan, sangat sensitif
terhadap gejolak politik.
Fokus pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur di tahun yang
baru bisa teralihkan jika pusat bergejolak. Selain investasi
infrastruktur bisa macet, gejolak juga juga bisa mengganggu
keputusan-keputusan penting. Masalah pembangunan infrastruktur,
pengentasan rakyat dari kemiskinan, dan birokrasi yang sudah seharusnya
menjadi tugas pemerintah tidak pernah terselesaikan dengan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar