1. adanya kaum intelektual yang berasal dari desa
yang berpendidikan tinggi, kaum intelektual dari desa kurang bisa
berkomunikasi secara efektif dengan warga di desanya. Hal tersebut
sering terjadi karena mayoritas penduduk yang ada di desa itu belum
memiliki pendidikan yang tinggi.
2.Suatu hal yang lucu mungkin bila kaum
intelektual yang seharusnya menjadi panutan kaum awam atau orang desa
yang pada umumnya masih awam belum bisa berkomunikasi secara efektif
dengan warga di desanya. Kondisi yang seperti ini bukanlah kondisi yang
biasa, namun ini merupakan kondisi yang kurang baik jika terjadi. Kaum
intelektual bisa terdiri dari aparatur pemerintah, guru, dosen,
mahasiswa mungkin perlu belajar untuk memahami karakter orang desa.
Orang awam yang biasa tinggal di desa sebenarnya ingin tahu tentang
permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ini. Di dalam
media massa banyak sekali berita-berita yang memuat tentang kejadian
atau peristiwa sehari-hari. Namun apa yang terjadi adalah mereka kurang
bisa menangkap pemberitaan di media massa, ini biasa terjadi dalam
berita politik, ekonomi, hukum, sosial.
Sebenarnya orang yang ada di desa itu
memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terkait dengan berita-berita
dalam kejadian sehari-hari yang mereka lihat. Namun apa daya karena
pendidikan yang tergolong rendah yang banyak dialami oleh masyarakat desa
sering membuat mereka kesulitan untuk memahami bahasa yang dipakai oleh
kaum intelektual. Inilah sebenarnya yang menjadi titik permasalahan dari
suatu masalah komunikasi yang tidak efektif. Dalam berita-berita di
media massa cetak maupun elektronik yang memuat tentang masalah hukum,
ekonomi, sosial dan politik seringkali dalam pemberitaannya disampaikan
dengan bahasa intelektual tinggi. Jika hal ini terjadi, bagaimanakah
dengan orang awam yang tidak mengerti dengan bahasa itu.
Kaum awam selalu mengikuti perkembangan
berita terkait dengan permasalahan negara akan tetapi mereka kurang
paham sepenuhnya atas bahasa yang dipakai dalam pemberitaan. Memang
bahasa yang dipakai dalam berita nasional adalah bahasa indonesia, akan
tetapi bahasa indonesia yang dipakai itu sudah banyak menggunakan bahasa
serapan dari bahasa asing. Bahasa asing atau bahasa inggris banyak
diserap dalam bahasa indonesia. Bagi mereka orang awam yang tidak tahu
dengan bahasa serapan ini mau tidak mau harus bisa menerima. Sehingga
yang terjadi adalah orang awam kesulitan memahami. Jika hal ini terjadi
maka bagaimana orang awam bisa paham dengan permasalahan negaranya
terkait dengan berita-berita yang telah disampaikan oleh media massa.
Kemudian dimana peran mahasiswa dan kaum intelektual lainnya dalam
menghadapi kondisi yang terjadi saat ini.
Berkomunikasi secara efektif merupakan
suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah
yang sering terjadi di lingkungan masyarakat yang akan kita bahas:
a. Sebab-sebab terjadinya komunikasi yang tidak efektif antara kaum intelektual dengan masyarakat yang masih awam.
b. Cara untuk mengatasi permasalahan ini agar komunikasi yang terjadi dalam masyarakat dapat berjalan dengan efektif.
c. Usaha efektif untuk melakukan komunikasi yang efektif di dalam masyarakat desa.
Untuk menjawab permasalahan di atas,maka kita perlu mengetahui bagaimana komunikasi berproses di tengah masyarakat serta pengertiannya menurut sumber yang ada.serta sejauh mana komunikasi berperan dan jenis-jenis komunikasi yang ada.serta bagaimana mengatasi komunikasi yang tidak efektif di dalam lingkungan masyarakat.
Pengertian Komunikasi
Pengertian tentang Komunikasi seperti yang diungkapkan dalam http://id.wikipedia.org/wiki/KomunikasiKomunikasi yang menyatakan bahwa Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti
ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
- Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
- Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
- Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
- Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
- Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
- Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan (Protokol).
Jenis-Jenis Komunikasi
A. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi Non-Verbal menjelaskan proses
penyampaian arti dalam bentuk pesan yang bukan berupa kata-kata
melainkan melalui misalnya isyarat, bahasa tubuh atau postur, ekspresi
wajah, dan kontak mata, objek komunikasi seperti pakaian, gaya rambut,
arsitektur, dan sebagainya. Komunikasi Non-Verbal juga dapat disebut
sebagai bahasa diam dan seringkali memainkan peran penting dalam
kehidupan sehari-hari manusia misalnya dalam hubungan kerja dan juga
untuk romantisme.
B. Komunikasi Visual
Komunikasi visual adalah penyampaian ide
dan informasi melalui penciptaan representasi visual. Terutama terkait
dengan dua gambar dimensi, itu termasuk: tanda-tanda, tipografi,
menggambar, desain grafis, ilustrasi, warna, dan sumber daya elektronik,
video dan TV. Penelitian terbaru di lapangan difokuskan pada desain web
dan grafis yang berorientasi pada kegunaan. Desainer grafis menggunakan
metode komunikasi visual dalam praktek profesional mereka.
C.Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan (verbal) adalah jenis
komunikasi yang disampaikan dengan mengunakan kata-kata. Biasanya
komunikasi jenis ini dikombinasikan juga dengan komunikasi visual dan
non-verbal untuk lebih memudahkan dalam memahami maksud atau arti dari
pesan yang disampaikan.
D.Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan adalah jenis
komunikasi yang disampaikan melalui tulisan-tulisan yang ditulis melalui
suatu media, seperti kertas, batu, dan sebagainya. Pemilihan konteks
semantik bahasa atau diksi (pemilihan kata yang efektif) menjadi
penting, sehingga responden atau pembaca memahami maksud informasi yang
tersurat maupun tersirat dalam komunikasi ini.
Komunikasi yang Baik dan Efektif
Komunikator dan Komunikan yang Baik
Sebelum membahas mengenai bagaimana
teknik komunikasi yang baik dan efektif, maka terlebih dahulu kita
membahas masalah komunikator dan komunikan yang baik. Komunikator dan
komunikan merupakan faktor yang sangat penting di dalam melakukan
komunikasi yang efektif. Sikap dan perilaku dari komunikator dan
komunikan di dalam melakukan komunikasi sangat mempengaruhi efektifitas
dari komunikasi yang disampaikan.
Jika manusia ingin menyampaikan suatu
pesan, informasi ataupun gagasan kepada manusia lainnya, maka diperlukan
niatan dan motivasi yang baik pula. Adapun beberapa kriteria seorang
komunikator yang baik adalah sebagai berikut:
1.Mempunyai Kesiapan
Seorang komunikator yang baik sebaiknya
mempersiapkan terlebih dahulu pesan atau informasi, cara penyampaian,
waktu penyampaian, dan media penyampaian dengan matang.
2.Mempunyai Kesungguhan
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki kesungguhan. Artinya dari setiap pesan atau informasi harus
disampaikan dengan sungguh-sungguh atau serius.
3.Mempunyai Ketulusan
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki kesungguhan. Artinya sebelum manusia memberikan informasi atau
pesan kepada manusia yang lain, pemberi pesan harus merasa yakin bahwa
apa yang akan disampaikan itu merupakan sesuatu yang baik dan memang
bermanfaat bagi manusia yang lain.
4.Mempunyai Kepercayaan Diri
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki kepercayaan diri yang baik. Artinya jika komunikator memiliki
raas percaya diri, maka hak ini sangat berpengaruh pada cara penyampaian
dan bagi penerimanya (komunikan).
5.Mempunyai Ketenangan
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki ketenangan. Artinya sebaik apapun dan sejelek apapun yang akan
disampaikan, harus bersikap tenang, tidak emosi, ataupun terpancing
memancing emosi penerima pesan. Karena dengan adanya ketenangan
informasi akan lebih jelas, baik, dan lancar.
6.Mempunyai Keramahan
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki keramahan. Artinya dengan keramahan akan memberikan perasaan
tenang, senang, dan baik bagi penerimanya.
7.Mempunyai Kesederhanaan
Seorang komunikator yang baik harus
menyampaikan kesederhanaan informasi yang akan disampaikan. Artinya
didalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa,
pengungkapan, dan penyampaiannya. Meskipun informasi tersebut panjang
dan rumit akan tetapi jika disampaikan secara sederhana, berurutan, dan
tanpa mengurangi esensi dari informasi maka akan memberikan kejelasan
dan kepahaman bagi penerima pesan.
8.Mempunyai Cakrawala yang Luas
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki cakrawala yang luas. Artinya komunikator mampu memikirkan dan
membicarakan isu-isu dan beragam pengalaman di luar kehidupan mereka
sehari-hari.
9.Mempunyai Rasa Ingin tahu
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki rasa ingin tahu tentang segala hal. Itulah sebabnya mereka
pandai mendengarkan dan mempunyai cakrawala yang luas. Mereka selalu
mempelajari sesuatu yang baru.
10.Mempunyai Antusiasme
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki rasa antusias yang tinggi. Artinya mereka menunjukan minat yang
besar pada apa yang mereka perbuat dalam kehidupa mereka, maupun pada
apa yang mereka katakan dalam suatu kesempatan.
11.Mempunyai Empati
Seorang komunikator yang baik harus
memiliki rasa empati. Artinya mereka berusaha menempatkan diri mereka
pada posisi pendengar untuk memahami apa yang mereka katakan.
12.Mempunyai Gaya Bicara Sendiri
Unsur kunci lain pada seorang
komunikator yang berhasil adalah gaya. Mereka mempunyai cara bicara
sendiri, sehingga ucapan mereka efektif.
Hal-Hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang komunikan yang baik antara lain sebagai berikut:
- Dapat menerima masukan dari individu lain. Artinya setiap masukan yang diberikan individu harus dapat diterima dengan terbuka dan tenang. Walaupun terkadang masukan tersebut kurang enak, namun harus diterima.
- Mampu memahami secara baik pesan-pesan atau masukan yang diberikan.
- Mampu menyeleksi atau memilih pesan atau informasi yang akan memberikan manfaat.
- Mampu menggabungkan informasi yang diberikan dengan pegetahuan, kemampuan, dan pendapat pribadi.
- Mampu menyampaikan kembali pesan-pesan yang masuk, setelah diolah, kemudian disampaikan kembali kepada individu lainnya.
Teori komunikasi yang Efektif
Agar proses komunikasi mampu mencapai sasaran (efektif), maka perlu memperhatikan teknik-teknik umum berikut ini:
a. Perlu adanya ide atau gagasan yang jelas sebelum berkomunikasi.
b. Periksa tujuan & motif komunikasi.
c. Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum berkomunikasi (lihat situasi dan kondisi).
d. Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara.
e. Komunikasikanlah hal-hal yang bermanfaat saja.
f. Komunikasi yang efektif perlu tindak lanjut.
g. KISS: Keep It Short and Simple.
h. Tindakan komunikator harus sesuai dengan yang dikomunikasikan.
j. Jadilah pendengar yang baik.
k. Informasi atau pesan yang disampaikan harus sesuai dengan data dan fakta.
l. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh komunikan/penerima informasi.
Sedangkan ciri-ciri komunikasi yang tidak efektif, antara lain dapat dilihat dari beberapa indikasi-indikasi berikut ini:
1. Komunikasi dilakukan terlalu bertele-tele.
2. Komunikator mengkomunikasikan pesannya dengan tidak percaya diri (malu-malu).
3. Pesan / Informasi disampaikan dengan cara yang tidak simpatik (misalnya: dengan marah-marah).
4. Pembicaraan yang dilakukan tidak jelas dan tidak fokus pada pesan yang ingin disampaikan.
5. Komunikasi yang dilakukan berlangsung
satu arah. Tidak ada interaksi dengan komunikan. Apa yang dibicarakan
tidak nyambung dengan topik yang ingin disampaikan.
Hambatan Dalam Melakukan Komunikasi yang efektif
Banyak faktor yang dapat menjadi
penghambat seseorang dapat melakukan komunikasi secara efektif.
Faktor-faktor tersebut bisa berupa faktor teknis maupun non-teknis.
Adapun beberapa faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi.
b. Perbedaan bahasa dapat pula mempengaruhi kefektifan berkomunikasi.
c. Faktor biologis, misalnya seperti adanya kelainan pada mulut seperti gagap dan juga cadel.
d. Faktor kredibilitas dari komunikator yang menyampaikan informasi.
e. Faktor kepribadian, seperti misalnya
kepribadian yang tertutup dapat mempengaruhi efektifitas dalam
berkomunikasi. Kepribadian yang tertutup menghalangi penerimaan pesan
yang ingin disampaikan dan tidak terbuka terhadap segala hal.
f. Faktor Pengetahuan. Komunikator yang memiliki cakrawala yang luas umumnya akan jauh lebih efektif dalam berkomunikasi.
Tata Cara Komunikasi Efektif
Tata cara berkomuikasi pada komunikasi verbal antara lain:
- Menggunakan bahasa yang sama-sama dapat dipahami baik oleh pendengar dan pembicara untuk menghidari terjadinya misskomunikasi.
- Berbicara dengan jelas (bila diperlukan dapat diberi contoh terhadap suatu permasalahan dan ringkas.
- Menggunakan intonasi nada dengan tepat.
- Agar tidak terlalu bosan, dalam komunikasi dapat pula diselingi ice breaking atau humor dalam pembicaraan.
Tata cara berkomunikasi pada komunikasi nonverbal antara lain:
- Menggunakan Bahasa tubuh yang baik dan benar.
- Berekspresi dalam berkomunikasi.
- Kontak mata sangatlah penting dalam suatu pembicaraan.
- Sentuhan bila diperlukan untuk menunjukkan rasa empati yang kita miliki.
PEMBAHASAN
Komunikasi tidak Efektif di Masyarakat Desa
Telah diketahui sebelumnya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Faktor penyebab dari komunikasi yang tidak efektif yang
terjadi di dalam masyarakat desa sebenarnya bisa ditanggulangi. Namun
masalahnya, tak banyak dari kaum intelektual bisa memahami bagaimana
berkomunikasi yang efektif itu. Mereka paham dengan apa yang mereka
ketahui. Namun mereka kurang memahami cara untuk menyampaikan secara
tepat mengenai apa yang menjadi pengetahuannya kepada khalayak umum
dalam hal ini masyarakat yang ada di desa.
Memang tidak mudah untuk melakukan
komunikasi dengan orang awam. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran
mengenai cara berkomunikasi yag efektif. Seorang komunikator harus
mengetahui latar belakang dari komunikan. Mengetahui karakter serta
budaya dari komunikan merupakan suatu hal yang perlu agar nantinya
komunikasi yang disampaikan dapat dipahami. Kemudian yang menjadi
pertanyaan adalah mengapa kaum inteletual yang seharusnya bisa menjadi
panutan kaum awam kurang begitu paham tentang tata cara komunikasi yang
efektif.
Dapat disimpulakan bahwa komunikasi yang terjadi dalam masyarakat tidak berjalan dengan efektif karena:
a. Pesan yang disampaikan oleh
komunikator dalam konteks ini adalah kaum intelekual, mereka tidak
memberikan pesan yang sesuai akan kebutuhan yang dirasakan oleh
masyarakat desa.
b. Informasi atau pesan yang disampaikan
itu masih kurang tepat dengan keadaan kaum awam yang ada di desa.
Misalnya saja, seorang komunikator berbicara dengan bahasa Indonesia
yang mana kata-kata yang digunakan merupakan kata yang asing dalam
pendengaran orang awam. Jika hal ini tidak dihindari, bagaimana pesan
itu bisa dipahami oleh masyarakat awam yang dalam konteks ini adalah
masyarakat desa.
c. Pesan yang disampaikan oleh
komunikator tidak tepat dengan kebudayaan komunikan. Misalnya saja,
seorang komunikator yang berbicara mengenai pesta perkawinan yang ada di
desa. Suatu desa yang memiliki budaya dan kepercayaan yang masih kental
pada sesaji kepada roh leluhur. Kemudian dalam konteks ini seorang
komunikator berbicara bahwa sesaji itu tidak perlu, yang penting adalah
pesta perkawinannya itu sendiri. Bila hal ini dilakukan oleh
komunikator, bisa jadi pesan yang disampaikan itu akan ditolak oleh
komunikan yang dalam konteks ini adalah masyaraat desa.
d. Informasi yang diberikan kepada
masyarakat awam sangat banyak dan sulit dimengerti oleh mereka. Dalam
hal ini perlu adanya pembenahan mengenai isi dari informasi yang akan
disampaikan. Memang sebaiknya informasi yang akan disampaikan itu
haruslah sederhana dan mudah untuk dimengerti bagi kaum masyarakat desa
yang masih awam. Menyampaikan pesan sebaiknya fokus kepada hal-hal yang
penting bagi mereka.
Persoalan Komunikasi yang Tidak Efektif
Saat ini yang menjadi masalah adalah
persoalan komunikasi yag tidak efektif yang terjadi pada masyarakat awam
di desa. Telah diketahui bahwa masyarakat yang ada di desa itu pada
umumnya masih berpendidikan rendah. Bila mereka diajak untuk berbicara
mengenai politik, ekonomi, hukum masih sulit untuk menangkap. Namun
apakah sesungguhnya mereka tidak bisa memahami tentang politik, ekonomi,
dan hukum. Sebenarnya, mereka itu bisa untuk memahami persoalan
politik, ekonomi, hukum yang terjadi saat ini. Asalkan bahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan mereka itu bahasa yang mudah
dicerna oleh mereka. Bila mereka hanya bisa menggunakan bahasa jawa,
misalnya saja saat berbicara dengan orang tua. Maka dalam menghadapi
kondisi demikian, perlu digunakannya bahasa jawa yang mudah dimengerti
oleh mereka.
Bahasa di Media Massa Sulit Dipahami Kaum Awam
Saat ini jumlah dari media massa semakin
banyak dan terdiri dari berbagai macam. Dari sekian media massa yang
ada, hampir semuanya menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami oleh
kaum awam. Penggunaan bahasa yang sulit untuk dipahami oleh kaum awam
ini menjadikan kaum awam semakin ketinggalan informasi. Memang bagi kaum
intelektual hal ini sudah biasa, namun apa yang terjadi pada kaum awam,
ini menjadi suatu masalah yang serius. Terlebih lagi saat ini kaum
intelektual sudah kurang perhatian lagi terhadap kaum awam. Ini
menjadikan kaum awam semakin terpuruk kondisinya.
Mungkin saat ini yang menjadi penolong
bagi kaum awam adalah adanya siaran TV lokal yang menggunakan bahasa
daerah. TV lokal ini sangat digemari oleh kaum awam atau orang desa.
Penggunaan bahasa lokal yang sederhana yang mana bahasa itu merupakan
bahasa sehari-hari bagi kaum awam sungguh bisa membantu kaum awam. Namun
kelemahanya adalah bahwa berita yang disiarkan kebanyakan juga
merupakan berita lokal setempat. Sehingga kaum awam juga hanya bisa
paham dengan berita-berita lokal saja.
Adanya media massa yang berupa koran
ternyata juga kurang efektif bagi mereka kaum awam yang tinggal di desa.
Karena kebanyakan orang desa itu tidak suka membaca koran. Disamping
itu, di desa koran itu sulit untuk ditemui. Kalaupun ada biasanya koran
yang ada di desa itu merupakan koran bekas yang biasanya digunakan untuk
membungkus makanan.
Terkait dengan itu semua, lagi-lagi
penggunaan bahasa juga menjadi masalah. Bahasa yang digunakan dalam
media itu adalah bahasa Indonesia yang mana kaum awam belum seratus
persen paham. Tentu ini akan menjadi masalah. Karena, yang menyampaikan
berita di media massa adalah kaum intelektual. Kaum intelektual kurang
perhatian terhadap kaum awam. Sehingga yang terjadi adalah berita itu
dibuat oleh kaum intelektual dan hanya bisa dipahami oleh kaum
intelektual. Akhirnya, kaum awam semakin tertinggal dalam hal informasi.
Inilah sebenarnya yang menjadi titik permasalahan yang terjadi terhadap
kurang efektifnya komunikasi terhadap kaum awam.
Dampak Globalisasi Bagi Komunikasi
Seperti yang telah disinggung sebelumnya
tadi, bahwa dampak dari globalisasi adalah akan membuat orang awam desa
semakin tertinggal. Saat ini komunikasi saja sudah menjadi semakin
susah dipahami oleh kaum awam desa. Memang benar bahwa globalisasi akan
membuat kaum awam semakin ketinggalan informasi. Betapa tidak, saat ini
saja orang-orang sudah banyak yang berlomba-lomba untuk belajar bahasa
inggris. Bahasa inggris memang perlu karena merupakan bahasa
internasional. Tapi karena kaum intelektual itu sudah merasa bisa
menggunakan bahasa internasional. Mereka terkadang lupa akan pentingnya
juga untuk memahami nasib saudaranya yang masih tergolong orang awam.
Seharunya mereka bisa mengaplikasikan bahasa internasional dengan bahasa
lokal. Karena itu akan sangat bisa membantu kaum awam terutama orang
desa. Namun sepertinya hanya sedikit orang yang mampu seperti itu.
Kaum intelektual adalah kaum yang
diharapkan bisa menjadi panutan bagi kaum awam untuk memberikan
pengetahuannya. Dengan adanya globalisasi ini sebenarnya kaum
intelektual bisa menjadi penolong bagi kaum awam untuk mendapatkan
informasi agar kaum awam tidak ketinggalan informasi. Namun sepertinya
ini susah untuk diterapkan karena kaum intelektual cenderung untuk
memikirkan dirinya sendiri.
Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif
bagi kaum awam desa, tentunya tidak bisa dilepaskan dari teori
komunikasi yang efektif. Dengan adanya ilmu komunikasi tentu akan
membantu kaum intelektual untuk menemukan suatu solusi atas
permasalahannya, yaitu kesulitan untuk menyampaikan pesan kepada
komunikan orang awam desa agar pesan yang disampaikan bisa tepat dan
efektif.
Dalam melakukan komunikasi yang efektif
dengan masyarakat desa tentunya diperlukan saluran yang tepat. Sebagai
kaum intelektual sudah seharusnya mereka mengetahui mana saluran yang
tepat untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat desa yang pada
umumnya masih awam. Misalnya saja, ada seorang intelektual mendapat
tugas untuk memberi penyuluhan kepada orang-orang desa mengenai program
Keluarga Berencana (KB). Maka dia harus mengetahui bagaimana
menyampaikan pesan itu agar tepat dan dapat dipahami oleh orang-orang
desa. Memang ini tidak mudah terkait dengan pendidikan orang desa yang
pada umumnya masih rendah.
Dalam melakukan komunikasi dengan
masyarakat desa. Seorang komunikator haruslah mengetahui betul bagaimana
budaya pada masyarakat desa itu. Komunikator tidak bisa langsung saja
menyampaikan pesan sesuai dengan kehendaknya. Komunikator harus bisa
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang ada. Tidak bisa diterapkan
metode komunikasi yang dilakukan oleh komunikator saat berada
dilingkungan intelektualnya pada masyarakat desa. Karena jika hal itu
dilakukan, maka sama saja hasilnya akan sia-sia dan masyarakat tidak
akan tertarik. Hal ini sangat penting untuk diketahui bagi para
intelektual.
Agar komunikasi yang dilakukan pada
masyarakat desa itu bisa lancar, perlu bagi kaum intelektual untuk
belajar teknik berkomunikasi. Agar nantinya pada saat berkomunikasi
dengan khalayak umum bisa tenang dan tidak tergesa-gesa. Perlu juga
untuk diingat bahwa dalam berkomunikasi dengan kaum awam desa haruslah
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh warga desa.
Rekomendasi dan Solusi
Komunikasi merupakan suatu proses
interaksi dalam masyarakat dalam berkehidupan bersosial. Alangkah
baiknya jika cara berkomunikasi yang efektif itu dipelajari oleh
manusia, agar komunikasi yang berjalan di dalam masyarakat dapat bejalan
dengan efektif. Komunikasi merupakan elemen yang penting dalam
kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Namun sering kali komunikasi itu
tidak berjalan secara efektif karena orang tidak mengetahui cara
berkomunikasi yang baik dan efektif. Untuk itu perlu adanya kesadaran
dari masing-masing individu untuk mengetahui cara berkomunikasi yang
efektif.
Bagi kaum intelektual yang sudah merasa
memiliki kompetensi dalam bidang akademik, belum tentu mereka bisa
menyampaikan kemampuan akademiknya itu untuk khlayak umum terutama kaum
awam. Hal ini dapat disimpulkan karena pada umumnya kaum intelektual
mampu untuk menyampaikan kemampuan akademiknya hanya kepada sesama kaum
intelektual, tidak untuk kaum awam. Kaum intelektual juga masih perlu
belajar tentang bagaimana cara menyampaikan pesan yang efektif bagi kaum
awam. Diharapkan dengan hal ini kaum awam bisa memperoleh pengetahuan
yang lebih luas melalui kaum intelektual. Mengingat di era globalisasi
ini, atau yang disebut dengan abad informasi. Kaum awam semakin
ketinggalan dalam hal informasi. Kaum awam membutuhkan bantuan dari kaum
intelektual dalam hal pemahaman informasi yang mereka peroleh. Bila
kaum intelektual bisa menjembatani informasi yang ada di era globalisasi
dengan kaum awam. Maka kaum awam akan bisa lebih memahami siuasi yang
sesungguhnya yang terjadi pada saat ini. Dalam konteks ini kaum
intelektual perlu untuk memahami situasi yang dirasakan oleh masyarakat
awam yang ada di desa. Dengan demikian, harapan untuk terciptanya
komunikasi yang efektif yang menjadi harapan dari seluruh elemen
masyarakat dapat tercapai.
Kesimpulan
Komunikasi tidak efektif yang terjadi
dalam masyarakat desa saat ini masih banyak terjadi. Dikarenakan
masyarakat desa pada umunya masih berpendidikan rendah, sehingga dapat
dikatakan bahwa mereka masih tergolong sebagai kaum awam. Masyarakat
desa yang pada umunya merupakan kaum awam harus mengahadapi situasi abad
informasi saat ini. Abad informasi yang mana didominasi oleh kaum
intelektual. Informasi yang berupa masalah ekonomi, hukum, sosial, dan
politik hanya dapat dipahami dengan baik oleh kaum intelektual, tidak
untuk kaum awam. Dalam konteks ini kaum intelektual mencoba untuk
menyampaikan informasi yang mereka pahami kepada kaum awam. Namun yang
terjadi adalah kaum awam tidak dapat memahami sepenuhnya apa yang
disampaikan oleh kaum intelektual. Dalam hal ini dapat disimpulakan
bahwa ternyata kaum intelektual itu tidak bisa menyampaikan informasi
yang mereka peroleh dengan komunikasi yang efektif bagi kaum awam.
Inilah yang menjadi titik permasalahan. Dengan demikian, maka sangat
perlu bagi kaum intelektual terpelajar untuk mempelajari cara komunikasi
yang baik dan efektif. Dengan harapan agar nantinya komunikasi dalam
masayarakat dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar